SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Dosen Universitas Malikussaleh (Unimal), Kamis (6/9/2024) melatih warga Desa Blang Pulo Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe dengan Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Kelapa Muda jadi Bioarang. Blang Pulo merupakan salah satu Desa Binaan dari Kampus Unimal berdekatan dengan Kampus Bukit Indah Unimal. Pelatihan itu diadakan tim Dosen Unimal yang diketuai Dr Adi Setiawan ST MT (Ketua Program Studi Magister Energi Terbarukan), bersama dengan sejumlah anggota. Diantaranya, Alchalil ST MT, Dr Muhammad Daud, ST MT, Ahmad Nayan ST MT, Dr Mohamad Heikal, SE MM, dan Dr Nurmalita, SSi MSi, serta turut didampingi oleh Keuchik Blang Pulo Ahmad Adami SH.
“Masyarakat di Desa Blang Pulo memiliki mata pencaharian sebagai jualan toko kelontong, grosir, maupun penjual minuman salah satunya kelapa muda,” ujar Dr Adi Setiawan. Pelatihan itu diadakan tim Dosen Unimal yang diketuai Dr Adi Setiawan ST MT (Ketua Program Studi Magister Energi Terbarukan), bersama dengan sejumlah anggota. Diantaranya, Alchalil ST MT, Dr Muhammad Daud, ST MT, Ahmad Nayan ST MT, Dr Mohamad Heikal, SE MM, dan Dr Nurmalita, SSi MSi, serta turut didampingi oleh Keuchik Blang Pulo Ahmad Adami SH.
Saat ini, para penjual kelapa muda tidak memperhatikan limbah yang dihasilkan dari kelapa muda tersebut. Sehingga jika limbah tersebut dibiarkan begitu saja di pinggir jalan/tanah, maka akan memberikan dampak terhadap lingkungan dan dapat merusak biota tanah. Kondisi ini memberikan inspirasi bagi sejumlah dosen Universitas Malikussaleh untuk melakukan program pengabdian kepada Masyarakat dengan memanfaatkan limbah kelapa muda yang selama ini dibiarkan begitu saja di pinggir jalan/tanah. Limbah kelapa muda dapat diolah menjadi bioarang sebagai bahan bakar padat. Selain itu bioarang dapat dijadikan sebagai produk bio-briket dan bio-pelet.
Produk ini dapat digunakan sebagai pengganti arang kayu,” ujar Dr Adi. Sehingga dengan memanfaatkan limbah kelapa muda dapat meminimalisir pembuangan limbah kelapa muda di lingkungan. Dosen Fakultas Teknik Unimal juga menyebutkan beberapa manfaat bioarang dari limbah kelapa muda. “Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan limbah kelapa muda secara praktis dan ekonomis,” ungkap Dr Adi Setiawan, Ketua Pelaksana Kegiatan pengabdian Masyarakat. Selain itu meningkatkan keterampilan pengolahan limbah kelapa muda sebagai bioarang yang dapat dijadikan briket maupun pellet sebagai pengganti arang kayu untuk Masyarakat Desa Blang Pulo.
“Sehingga usaha ini semakin berkembang dan terjadi diversifikasi usaha”, harapnya. Sementara itu Keuchik Blang Pulo Ahmad Adami SH menyebutkan teknologi yang digunakan ini mampu dilakukan oleh masyarakat Blang Pulo. Karena alat yang digunakan mudah didapat dan bahan baku yang tersedia banyak tersedia, serta dapat meminimalisir limbah kelapa muda di lingkungan.
